Pandemi Covid-19 masih belum bisa diprediksi kapan dapat berhenti, membuat banyak orang khawatir hingga melakukan berbagai hal agar tidak mudah terinfeksi virus covid 19. Salah satu yang sering dilakukan masyarakat Indonesia, yakni mengonsumsi jamu atau beberapa jenis tanaman herbal yang dianggap bisa meningkatkan daya tahan tubuh atau imunitas. Ternyata, anggapan atau cara tersebut bukan hanya isapan jempol semata, beberapa jenis tanaman yang secara empiris dapat manfaat meningkatkan daya tahan tubuh sehingga baik untuk mencegah infeksi virus covid-19.
Para peneliti mencoba berbagai macam cara agar bisa segera mengurangi penyebaran bahkan menghentikan kondisi pandemic saat ini. Sebuah studi preprint yang dilakukan oleh Maksim Storozhuk membandingkan morbiditas dan/atau mortalitas akibat Covid-19 antar negara dengan melihat tingkat konsumsi teh hijau. Negara seperti Mauritania, Marocco dan Taiwan merupakan negara dengan konsumsi teh terbesar perkapita nya. Memiliki jumlah kasus yang cukup terkontrol. Dari studi ini didapatkan bukti yang mendukung pendapat bahwa teh hijau dapat menurunkan keseluruhan risiko yang ditimbulkan oleh Covid-19. Ekstrak teh hijau kaya akan senyawa polifenol, yang sebagian besar adalah flavanol, umumnya dikenal sebagai katekin. Epigallocatechin gallate (EGCG) atau sering disebut Epigallo merupakan komponen utama yang terdapat dalam teh hijau diketahui memiliki manfaat dalam hubungannya dengan beberapa penyakit infeksi, termasuk infeksi virus terutama berhubungan dengan virus covid 19. Epigallo dalam teh memiliki sifat antioksidan yang sangat besar bahkan 100 kali lebih tinggi dibanding vitamin C, atau 25 kali lipat daripada vitamin E menurut Djoko Purwanto, pakar farmakologi dari Universitas Airlangga, Surabaya, dalam studi bersama tim dari Institute of Tropical Disease UNAIR. Melalui studi-studi yang telah dilakukan didapati potensi Epigallo bagi penanganan Covid-19 dengan multiekspresi seperti antiviral, antiinflamasi, antifibrosis dan antioksidan